Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Januari, 2008

Sandal kulit sang raja

Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat
keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, “Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.”

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada aharaja, “Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja.”

Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “Sandal”.
*****

Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah dunia itu.

Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat disana, sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.

Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau, melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Read Full Post »

Jawaban dari :

* Guru TK : supaya sampai ke ujung jalan

* PLATO : untuk mencari kebaikan yang lebih baik

* POPE : hanya Tuhan yang tahu

* POLISI : beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa

* ARISTOTELES : karena merupakan sifat alami dari ayam

* KAPTEN JAMES T.KIRK : karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi

* MARTIN LUTHER KING, JR : saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyebrang jalan tanpa mempertanyakan kenapa

* MACHIAVELLI : poin pentingnya adalah ayam menyebrang jalan!siapa yang peduli kenapa!akhir dari penyebrangan akan menentukan motivasi ayam itu

* FREUD : fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada alasan ayam itu menunjukkan ketidaknyaman seksual kalian yang tersembunyi

* GEORGE W.BUSH : kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau melawan kami.tidak ada pihak tengah di sini!

* DARWIN : ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan.

* EINSTEIN : Apakah ayam itu meyebrang jalan atau jalan yang bergerak dibawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri

* NELSON MANDELA : Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyebrang jalan! dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati

* THABO MBEKI : kita harus mencari tau apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan

* MUGABE : Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan sekarang dia menyebranginya dengan dorongan ayam2 veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia bisa menyebranginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh pemerintahan inggris yang berjanji akan mereformasi jalan itu. Kami tidak akan berhenti sampai ayam yang tidak punya jalan itu punya jalan untuk diseberangi dan punya kemerdekaan untuk menyeberanginya!

* ISAAC NEWTON : Semua ayam di bumi ini kan menyebrang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.

Bagaimana dengan Jawaban Anda??!smile.gif

Read Full Post »

Cinta

Entah apa yang tercipta dan apa yang sirna ketika dia menata ruang jiwa kita

Ku pun tak tau denganya terasa beda semua penuh warna

Kiranya apa gerangan hilang jika dia datang lelalui poros relung hati terdalam

Menyapa senyap sunyi pekat hidup sepi

Menjadikan malam rindu akan fajar mentari

Membuat tangis menanti datangnya senyum

Namuu..n

Tanpa bisa dimengerti ketika dia bicara, tatkala dia menyapa

Hilang logika, yang ada hanya rasa jiwa mengukir pahit manis hidup

Hanya satu kunci yang pasti…

Bahwa ia datang dan pergi masih penuh dengan misteri

Seperti gelap malam dan terang siang yang kita nanti.

(<!–[if supportFields]&gt; TIME \@ "dddd, dd MMMM yyyy" &lt;![endif]–>Malam Dingin Nasr City, Jumat 04 Desember 2007<!–[if supportFields]&gt;&lt;![endif]–>)

Read Full Post »

Gema

Seorang ayah mengajak anaknya jalan-jalan ke gunung. Karena asyik menikmati pemandangan, anaknya tersandung batu dan jatuh, da kakinya luka.“Aduuuuuhh!” serunya.Tiba-tiba ia mendengar kembali seruannya dari suatu tempat di gunung, “Aduuuuuhh!”. Karena merasa aneh dan ingin tahu, si anak lalu berseru lantang,“Siapa kamu?”.

Kembali ia mendengar suara yang mengulang pertanyaannya, “Siapa kamu?”. Si anak jengkel karena suara itu kembali mengulangi pertanyaannya. Dengan marah ia berkata,“Kamu pengecut!”Suara itu kemblai mengulang seruannya, “Kamu pengecut!” Si anak heran, lalu bertanya kepada ayahnya, “Mengapa bisa begitu?”Ayahnya tersenyum dan berkata,“ Coba perhatikan baik-baik, nak!”Sesudah berkata begitu, si ayah berseru kepada gunung, “Saya kagum padamu!” Dan suara itu kembali terdengar, “Saya kagum padamu!” SI Ayah berseru sekali lagi“Kamu hebat!” Suara itu kembali terdengar, “Kamu hebat!”.Si anak heran. Ayahnya lalu menjelaskan, suara yang berulang itu disebut gema dan hidup juga seperti itu. hidup memberikan kemabli segala sesuatu yang kita katakan atau lakukan.

Hidup kita adalah pantulan dari tindakan-tindakan kita. Jika kita ingin mendapatkan banyak kebaikan dan kasih sayang dalam hati kita. Jika kita tekun meningkatkan kemampuan, kita akan menjadi orang yang tangguh. Hal ini berlaku sesuatu, dalam segala aspek.Hidup memberikan kembali segala sesuatu yang kita berikan. Hidup bukan suatu kebetulan, tapi cerminan dari sikap dan perilaku kita.

Read Full Post »