” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. 2:186)
Siapa yang tak pernah berdoa? Tidak ada. Tiap kita pernah bahkan sering berdoa. Apalagi saat kesusahan, doa makin kencang kita panjatkan. Itulah watak manusia. Allah mengerti keluh kesah mereka. Karena itu Allah menyeru hamba-hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya. Saat doa tak kunjung terkabul, bisa jadi jenuh, gelisah bahkan keraguan menghinggapi diri kita, lalu muncul su’udhan pada Allah, kita merasa Allah tidak sayang, tidak adil, dan sebagainya.
Tapi mari kita merenung sejenak. Apakah kita yang mengatur segalanya, atau ada yang mengaturnya? Bukankah hidup ini tempat cobaan dan ujian? Apakah kita yang lebih tahu kebutuhan kita, ataukah Allah?
Sangat mudah bagi Allah mengabulkan doa kita, tapi mengapa belum terpenuhi juga, maka pasti ada hikmah di balik itu. Cobalah evaluasi. Kita menuntut Allah memenuhi permintaan kita, tapi sudahkah kita penuhi kewajiban kita sebagai hamba-Nya? Hamba yang cerdas akan berusaha menunaikan hak-hak tuannya. Ia tahu bahwa bukanlah kewajiban seorang tuan memenuhi semua yang diinginkan hambanya.
Jika kita merasa sudah memenuhi kewajiban itu namun belum juga terkabul, yakinlah ada kebaikan yang Allah maksud di balik itu, Rasul bersabda, “Seorang muslim yang berdoa, memohon pada Allah, dia tidak memohon sesuatu yang berdosa, dan tidak dalam keadaan memutuskan tali shilaturrahim, maka Allah akan memberi salah satu dari tiga kemungkinan. Pertama, doa itu dikabulkan. Berikutnya, doa yang dipanjatkan disimpan oleh Allah untuk (kebaikan) hari kiamat kelak. Kemungkinan terakhir, Allah akan menjauhkan orang tersebut dari keburukan.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Allah juga mengingatkan (QS. 2:216) bahwa boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal ia amat baik buat kita, dan boleh jadi kita mendambakan sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kita. Carilah sisi positif dari tiap apa yang kita hadapi. Maka tetaplah sabar dan bersyukur. Bukankah selama ini Allah telah memberi nikmat yang sangat banyak? Allah cinta pada orang yang bersabar atas cobaan dan bersyukur atas nikmat yang diberi.