Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Agustus, 2008

Bila doa tak terkabulkan…

” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. 2:186)

Siapa yang tak pernah berdoa? Tidak ada. Tiap kita pernah bahkan sering berdoa. Apalagi saat kesusahan, doa makin kencang kita panjatkan. Itulah watak manusia. Allah mengerti keluh kesah mereka. Karena itu Allah menyeru hamba-hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya. Saat doa tak kunjung terkabul, bisa jadi jenuh, gelisah bahkan keraguan menghinggapi diri kita, lalu muncul su’udhan pada Allah, kita merasa Allah tidak sayang, tidak adil, dan sebagainya.
Tapi mari kita merenung sejenak. Apakah kita yang mengatur segalanya, atau ada yang mengaturnya? Bukankah hidup ini tempat cobaan dan ujian? Apakah kita yang lebih tahu kebutuhan kita, ataukah Allah?
Sangat mudah bagi Allah mengabulkan doa kita, tapi mengapa belum terpenuhi juga, maka pasti ada hikmah di balik itu. Cobalah evaluasi. Kita menuntut Allah memenuhi permintaan kita, tapi sudahkah kita penuhi kewajiban kita sebagai hamba-Nya? Hamba yang cerdas akan berusaha menunaikan hak-hak tuannya. Ia tahu bahwa bukanlah kewajiban seorang tuan memenuhi semua yang diinginkan hambanya.
Jika kita merasa sudah memenuhi kewajiban itu namun belum juga terkabul, yakinlah ada kebaikan yang Allah maksud di balik itu, Rasul bersabda, “Seorang muslim yang berdoa, memohon pada Allah, dia tidak memohon sesuatu yang berdosa, dan tidak dalam keadaan memutuskan tali shilaturrahim, maka Allah akan memberi salah satu dari tiga kemungkinan. Pertama, doa itu dikabulkan. Berikutnya, doa yang dipanjatkan disimpan oleh Allah untuk (kebaikan) hari kiamat kelak. Kemungkinan terakhir, Allah akan menjauhkan orang tersebut dari keburukan.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Allah juga mengingatkan (QS. 2:216) bahwa boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal ia amat baik buat kita, dan boleh jadi kita mendambakan sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kita. Carilah sisi positif dari tiap apa yang kita hadapi. Maka tetaplah sabar dan bersyukur. Bukankah selama ini Allah telah memberi nikmat yang sangat banyak? Allah cinta pada orang yang bersabar atas cobaan dan bersyukur atas nikmat yang diberi.

Read Full Post »

Keindahan…

“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah, dan menyukai keindahan”. (HR. Muslim)

Kehadiran sesuatu yang indah dalam hidup seseorang, menjadikan perjalanan hidupnya penuh warna, harmonis, ada suatu makna hidup dan perasaan haru yang mendalam, yang sering kali membawa seseorang pada perasaan rendah hati, sekaligus harapan hidup. Sebaliknya kehadiran sesuatu yang buruk dalam hidup seseorang, membuat perjalanan hidup menjadi kusut, ada rasa jengkel yang sering kali membuat frustasi dan redupnya semangat hidup.

Keindahan alam pada hakikatnya merupakan pesona cahaya Ilahi, keagungan Sang Pencipta. Tak dapat dipungkiri indahnya mentari pagi, hijau dedaunan, kemerlip bintang, gemulai ikan, dan rona bunga, akan memberi kenikmatan, menyentuh jiwa, membawa inspirasi dan semangat baru, bahkan mengokohkan iman. Karena itulah Al-Quran sering menyuruh untuk menyegarkan emosional dan spiritual kita dengan tafakkur alam (QS. 10:101; 6:50; 30:50).

Islam menyuruh kita menjaga keindahan itu (QS. 2:205) agar tidak berbalik menjadi keburukan membawa petaka (QS. 30:41). Dan Islam menganjurkan kita berpenampilan seindah mungkin (QS. 7:31), menggunakan wewangian, karena hal itu dapat memberi energi positif pada orang lain, membuat orang lain menjadi nyaman. Tentu keindahan yang dianjurkan tidak hanya fisik, tapi juga sikap dan tutur kata.

Indahnya kepribadian orang beriman tercermin dalam sabda Rasul, “Sungguh menakjubkan urusan orang beriman semua baginya baik, jika ia mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu lebih baik baginya. Jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, maka itu lebih baik baginya” (HR. Muslim). Orang beriman selalu berusaha mencari keindahan dari apa yang ia hadapi, karena ia yakin bahwa ada hikmah di balik itu.

Mulailah hari kita dengan meniatkan diri untuk merasakan setiap keindahan yang hadir di setiap detik. Bukalah pikiran dan hati kita. Carilah keindahan dari apa yang hadir di hadapan kita. Ketika hujan turun, rasakan kesejukan yang ditebarkannya ke penjuru bumi. Amati keindahan setiap tetes air hujan.

Meski guntur dan kilat bersahutan, carilah keindahan yang hanya sekejap hadir, sebagaimana kita menanti lampu blitz fotografer yang menangkap senyum terbaik kita. Ketika panas tiba, rasakan kehangatan yang menyelimuti udara. Carilah sinar matahari bagaikan burung-burung kecil yang sedang mengeringkan sayapnya.

Bahkan ketika hujan dan panas datang bersamaan, carilah keindahan disana. Hanya karena hujan dan sinar mataharilah, pelangi akan nampak keindahannya bukan?

Read Full Post »